Rabu, 16 Maret 2011

Membaranya Rivalitas Persib Vs Persija

Membaranya  Rivalitas Persib Vs Persija





Bandung - Besok, Jumat (18/3/2011) bakal jadi sejarah baru
perjalanan dua tim besar Persib dan Persija yang akan kembali bertemu di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung.


Rivalitas pertemuan Persib vs Persija selama ini dikenal sangat tinggi. Persaingan kedua tim era perserikatan itupun merembet hingga ke suporter masing-masing tim Viking (Persib) dan The Jakmania (Persija).

Di putaran pertama saat tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Persija berhasil mempermalukan Persib 3-0. Maung Bandung pun akan berusaha membalasnya saat tampil di hadapan publik sendiri, Jumat (18/3/2011) besok.

Psywar jelang laga ini sudah mulai berlangsung. Bahkan Manajer Persib Umuh Muchtar sempat mengatakan bahwa kemenangan lawan Persija merupakan kado sesungguhnya bagi ulang tahun Persib ke-78.

"Kemenangan atas Persija wajib diraih Persib, karena di putaran pertama lalu kita kalah. Di sini Persib harus bisa membalasnya. Akan saya sediakan bonus besar jika Persib bisa mengalahkan Persija," kata Umuh, belum lama ini.

Kedua tim ini sepanjang pertemuannya memang dirasakan tak pernah nyaman. Saat Persija bertandang ke kandang Persib, pasti akan disambut tekanan dari suporter kepada pemain-pemain Macan Kemayoran, mulai dari kedatangan, pertandingan, hingga kepulangan dari stadion. Bahkan sudah menjadi hal yang biasa bila tim Persija diangkut dengan kendaraan lapis baja saat datang maupun meninggalkan stadion.

Nasib yang tak jauh berbeda juga dialami oleh Persib saat bertandang ke Jakarta. Teror dari The Jakmania juga sangat kerap dihadapi oleh penggawa Maung Bandung saat bermain di Jakarta. Bahkan pertandingan Persib-Persija ini secara rating TV bisa menyaingi, bahkan mengalahkan pertandingan sekelas Manchester United-Liverpool atau Barcelona-Real Madrid di TV swasta.

Padahal bila melirik jauh ke belakang tentang sejarah kedua tim ini, sebenarnya Persib dan Persija tidak memiliki sejarah rivalitas yang cukup
panjang. Malah sejarah sepak bola Indonesia hingga saat ini masih mencatat, pertemuan Persib kontra PSMS Medan di babak final 1985 era perserikatan, belum terkalahkan dari segi jumlah penonton, yang kala itu memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Bahkan jika berbincang-bincang dengan beberapa bobotoh kolot (tua) yang sudah mendukung Persib dalam beberapa generasi, semuanya hampir sepakat sebenarnya sejak zaman perserikatan dulu Persib lebih memiliki
rivalitas dengan tim-tim besar lainnya, seperti PSMS Medan, PSM Makasar
atau Persebaya Surabaya.

Baru memasuki era sepakbola profesional dekade 1990-an, rivalitas Persib-Persija semakin memanas. Karena itu, bisa dipastikan duel keduanya akan terus melegenda dan mewarnai pentas kompetisi di tanah air.

Pasalnya, ada banyak drama yang terjadi dalam setiap pertemuan dua tim ini. Tidak hanya di kalangan suporter tentunya, tapi aroma panas rivalitas kedua tim dirasakan hingga ke lapangan hijau oleh para pemain, dengan laga yang berlangsung dalam tempo tinggi.

Pada musim Liga Super Indonesia pertama 2008-2009, kala Persija bertandang ke markas Persib di Stadion Siliwangi Bandung, pimpinan Viking Fans Club yang merupakan pendukung garis keras Persib Heru Joko harus turun tangan dan ikut dalam mobil rombongan Persija karena tensi jelang pertandingan memanas.

Hasilnya, bus yang ditumpangi Bambang Pamungkas dkk bisa mulus masuk ke stadion dengan aman tanpa gangguan, meski suasana panas tampak terasa dari sorotan mata para bobotoh. Pendukung setia Persib itu tetap
menyiratkan permusuhan dalam menyambut kedatangan pemain Persija.

Sayang saat itu penyambutan bobotoh terhadap pemain Persija hanya bisa
diredam sejenak hingga pertandingan berjalan. Semua itu berubah tatkala Bambang Pamungkas mencetak gol pada menit ke-74 dan membuat Persija unggul 3-1.

Suasana stadion sontak berubah. Bobotoh yang sejak awal masih bisa meredam amarah mulai berulah dengan membakar kertas di tribun. Lemparan botol air mineral pun tidak terhindarkan hingga terjadi kerusuhan yang membuat wasit sempat menghentikan pertandingan.

Buntut dari kerusuhan itu membuat izin pertandingan kandang Persib di Stadion Siliwangi dibekukan. Bahkan di dua musim terakhir Persib tak pernah diizinkan pihak kemanan menggelar laga kandang melawan Persija disaksikan langsung bobotoh.

Baru kali ini setelah dua musim bertanding tanpa penonton, untuk laga Jumat (18/3/2011) nanti, bobotoh diizinkan mendukung langsung tim kesayangannya dalam duel yang layak disebut Derby Indonesia tersebut. Akankah kembali terjadi banyak drama di dalam maupun di luar lapangan? Tunggu saja besok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar